Mengapa ada orang yang “miskin”,
namun kelihatannya mudah bahagia?
Sebaliknya,
mengapa ada orang yang, walaupun telah memiliki banyak hal dalam hidupnya,
sulit untuk merasa bahagia?
Bila begitu, apa sih yang membuat rasa bahagia itu?
Sebenarnya, untuk menjadi bahagia itu mudah.
Yuk, mari kita uji apakah Anda seorang yang mudah merasa bahagia?
Lengkapilah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan kata-kata yang spontan terlintas dalam pikiran Anda.
Saya merasa bahagia, kalau …
1. __________________________
_
2. ___________________________
3. ___________________________ Sekarang, mari kita periksa jawaban Anda;
Bila jawaban Anda adalah sesuatu yang sulit dan belum Anda miliki,
maka Anda adalah seorang yang sulit merasa bahagia.
Lha, untuk menjadi bahagia saja syaratnya berat.
Contoh;
Saya merasa bahagia kalau kaya.
Saya merasa bahagia kalau punya rumah.
Saya merasa bahagia kalau jadi direktur utama.
Artinya,
kalau Anda belum kaya atau punya rumah atau jadi direktur utama,
Anda tidak merasa berbahagia?
Namun,
bila jawaban Anda adalah kejadian sehari-hari,
sesuatu yang sederhana,
sesuatu yang mudah Anda peroleh,
atau sesuatu yang telah Anda miliki,
maka Anda dapat berbahagia sepanjang waktu dalam kehidupan Anda.
Contoh;
Saya berbahagia kalau melihat anak saya tersenyum.
Saya merasa bahagia kalau melihat matahari terbit.
Saya merasa bahagia kalau berangkat kerja.
Apakah Anda akan selalu melihat buah hati Anda tersenyum? Sering?
Apakah Anda akan melihat matahari terbit besok atau lusa? Bisa?
Apakah Anda masih berangkat kerja besok? Masihkah?
Teman-teman yang baik,
Berbahagialah!
Karena bahagia itu meyenangkan.
Sederhana-lah!
Karena sederhana itu mudah.
Mulai-lah!
Untuk bahagia saja kog dengan syarat berat?
Berbahagialah!
Hari ini juga …
Kamis, 15 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar